Jumat, 31 Agustus 2012

Puasa tak jadi masalah

    Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
  • Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.
  • Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.
  • Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
  • Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
  • Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
  • Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat. Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes, sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup lebih harmonis.
  • Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
  • Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam.
  • Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh kelenjar hipofisis.
Disunahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman. Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Glukosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang diperlukannya.
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Pentingnya keseimbangan gizi sering kurang disadari karena hasilnya tidak terlihat langsung. Seseorang yang kekurangan zat gizi tertentu sama bahayanya dengan mereka yang kelebihan gizi tertentu. Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh. Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaikan dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh.
Pada beberapa orang, pada saat puasa mempunyai keluhan seperti merasa lemas dan lesu atau stamina menurun, juga gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gangguan lambung. Beberapa bahan pangan tertentu seperti madu, jahe, kencur, temu lawak, dan bahan-bahan lainnya dapat digunakan untuk mengatasi stamina menurun, kembung, dan gangguan lambung pada saat puasa.
Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan agar puasa tetap fit dan segar.
1.MADU
Khasiat : meningkatkan stamina serta mempertahankan stabilitias tubuh agar tetap sehat dan bugar, melancarkan proses metabolisme, untuk kecantikan dan awet muda, mencegah gangguan pencernaan, dan lain-lain
2.KURMA
Khasiat : meningkatkan stamina dan energi, mencegah & mengatasi anemia (kurang darah), melancarkan pembuangan, sebagai penenang (merileksasi sel otot tubuh yang tegang), mencegah pendarahan rahim.
3.JAHE (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : meningkatkan stamina, mengatasi perut kembung, masuk angin, mual, muntah, sakit kepala, pusing, demam, dan lain-lain
4.TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Khasiat : kolesterol tinggi, meningkatkan stamina tubuh/tonikum, kurang darah, radang lambung/maag, perut kembung, dan lain-lain.
5.KENCUR (Kaempferia galanga)
Khasiat : meningkatkan stamina tubuh, menghilangkan bau mulut, radang lambung, kembung, mual, muntah, masuk angin, dan lain-lain.
6.Ubi Jalar Merah (Ipomoea batatas)
Khasiat : perut kembung, peluruh kentut, masuk angin, gangguan lambung
7.KUNYIT (Curcuma domestica Val.)
Khasiat /efek ; radang lambung, memperlancar pengeluaran empedu sehingga mengurangi perut kembung, mual, dan rasa begah di perut.
8.KAPULAGA (Amomum cardamomum)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.
9.Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

Selasa, 28 Agustus 2012

Kampung Adat Kajang Amma Toa Sulawesi Selatan

   Masyarakat adat Kajang AmmaToa merupakan salah satu suku tertua yang sangat terkenal di Sulawesi selatan. Budaya dan kehidupan sosial masyarakatnya yang unik menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara yang membanjiri daerah ini setiap tahunya.
Kajang terbagi menjadi dua wilayah, kajang dalam dan kajang luar. Wilayah kajang luar merupakan wilayah yang menerima modernisasi, sedangkan wilayah kajang dalam merupakan wilayah adat yang mempertahankan tradisi dan menolak modernisasi.
   Gaya hidup yang bersandar pada petuah dan ajaran-ajaran leluhur sebagai pandangan hidup masih dipegang teguh sampai sekarang . Berpakaian hitam-hitam dilengkapi penutup kepala yang juga berwarna hitam atau biasa disebut pasappu dalam bahasa setempat, dan sarung berwarna hitam atau disebut Tope lelleng Komunitas adat yang bisa di jumpai di kabupaten Bulukumba sekitar 190 km dari Makassar ibu kota Sulawesi Selatan ini di pimpin oleh seorang tetua terpilih dengan sebutan AmmaToa yang dibantu oleh 26 pemangku adat atau disebut Galla (mentri) yang memiliki tugas masing-masing.
   Saat ini Kajang di pimpin oleh AmmaToa yang ke 22 yang bertanggung jawab penuh menjaga adat dan tradisi bisa berjalan selaras dengan alam. Selain itu AmmaToa juga bertindak sebagai pemimpin spiritualis tertinggi. Kami pun sempat berbincang dengan pemimpin yang murah senyum dan berwibawah ini, beliau menjelaskan tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan dan semua hal aspek kehidupan melalui musyawarah di rumah besar. Tentu saja menggunakan bahasa Konjo melalui perantara Galla (Mentri) yang memang bertugas menyambut dan menemani tamu.

Senin, 27 Agustus 2012

Sejarah Pembentukan Kab. Wajo

Sejarah
  Kebesaran tanah Wajo pada masa dahulu, termasuk kemajuannya di bidang pemerintahan, kepemimpinan, demokrasi dan jaminan terhadap hak-hak raknyatnya. Adapun konsep pemerintahan adalah :
  1. Kerajaan
  2. Republik
  3. Federasi, yang belum ada duanya pada masa itu
Hal tersebut semuanya ditemukan dalam LONTARAK SUKKUNA WAJO. Sebagaimana yang diungkapkan bahwa beberapa nama pada masa Kerajaan Wajo yang berjasa dalam mengantar Tana Wajo menuju kepada kebesaran dan kejayaan antara lain :
  1. LATADAMPARE PUANGRIMAGGALATUNG
  2. PETTA LATIRINGENG TO TABA ARUNG SIMETTENGPOLA
  3. LAMUNGKACE TOADDAMANG
  4. LATENRILAI TOSENGNGENG
  5. LASANGKURU PATAU
  6. LASALEWANGENG TO TENRI RUA
  7. LAMADDUKKELLENG DAENG SIMPUANG, ARUNG SINGKANG (Pahlawan Nasional)
  8. LAFARIWUSI TOMADDUALENG
Dan masih banyak lagi nama-nama yang berjasa di Tanah Wajo yang menjadi peletak dasar kebesaran dan kejayaan Wajo.
Beberapa versi tentang kelahiran Wajo, yakni :
  1. Versi Puang Rilampulungeng
  2. Versi Puang Ritimpengen
  3. Versi Cinnongtabi
  4. Versi Boli
  5. Versi Kerajaan Cina
  6. Versi masa Kebataraan
  7. Versi masa ke Arung Matoa-an
Dari versi tersebut, disepakati yang menjadi tahun dari pada Hari Jadi Wajo ialah versi Boli, yakni pada waktu pelantikan Batara Wajo pertama LATENRI BALI Tahun 1399, dibawah pohon besar (pohon Bajo). Tempat pelantikan sampai sekarang masih bernama Wajo-Wajo, di daerah Tosora Kecamatan Majauleng.
Terungkap bahwa, pada mulanya LATENRI BALI bersama saudaranya bernama LATENRI TIPPE secara berdua diangkat sebagai Arung Cinnongtabi, menggantikan ayahnya yang bernama LAPATIROI. Akan tetapi dalam pemerintahannya, LATENRI TIPPE sering berbuat sewenang-wenang terhadap rakyatnya yang diistilahkan ”NAREMPEKENGNGI BICARA TAUWE”, maka LATENRI BALI mengasingkan dirinya ke Penrang (sebelah Timur Tosora) dan menjadi Arung Penrang. Akan tetapi tak lama kemudian dia dijemput rakyatnya dan diangkat menjadi Arung Mata Esso di Kerajaan Boli. Pada upacara pelantikan dibawah pohon Bajo, terjadi perjanjian antara LATENRI BALI dengan rakyatnya dan diakhiri dengan kalimat ”BATARAEMANI TU MENE’ NA JANCITTA, TANAE MANI RIAWANA” (Hanya Batara Langit di atasnya perjanjian kita, dan bumi di bawahnya) NARITELLANA PETTA LATENRI BALI PETTA BATARA WAJO.
Berdasarkan perjanjian tersebut, maka dirubahlah istilah Arung Mata Esso menjadi Batara, dan kerajaan baru didirikannya, yang cikal bakalnya dari Kerajaan Boli, menjadi Kerajaan Wajo, dan LATENRI BALI menjadi Batara Wajo yang pertama.
Sedangkan untuk menentukan tanggal Hari Jadi Wajo, dikemukakan beberapa versi, yakni :
  1. Versi tanggal 18 Maret, ketika armada Lamaddukkelleng dapat mengalahkan armada Belanda di perairan Pulau Barrang dan Koddingareng.
  2. Versi tanggal 29 Maret, ketika dalam peperangan terakhir, Lamaddukkelleng di Lagosi, dapat memukul mundur pasukan gabungan Belanda dan sekutu-sekutunya.
  3. Versi tanggal 16 Mei, ketika Lasangkuru Patau bergelar Sultan Abdul Rahman Arung Matoa Wajo, memeluk agama Islam.
  4. Versi ketika Andi Ninnong Ranreng Tuwa Wajo, menyatakan di depan Dr. SAM RATULANGI dan LANTO DG. PASEWANG di Sengkang pada Tahun 1945 bahwa rakyat Wajo berdiri di belakang Negara Kesatuan Indonesia.
Dari versi tersebut, disepakati yang menjadi tanggal daripada Hari Jadi Wajo, ialah versi tanggal 29 Maret, karena sepanjang sejarah belum pernah ada pejuang yang mampu mengalahkan Belanda pada pertempuran terakhir. Peristiwa ini terjadi pada Tahun 1741.
Dengan perpaduan dua versi tersebut di atas, maka disepakati: Hari Jadi Wajo ialah Tanggal 29 Maret 1399.

Perkampungan Hindu-Budha Sejak Zaman Dahulu

Kampung Keling

Kampung Keling (juga disebut Kampung Madras) adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di Kota Medan, Indonesia yang pernah mempunyai komunitas India yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan Medan Polonia dan Medan Petisah. Di kawasan ini terdapat kuil Hindu yang tertua di Medan, Kuil Sri Mariamman dan kelenteng terbesar di Medan, Vihara Gunung Timur. Selain itu, di Kampung Keling juga terdapat Sekolah Khalsa (sekolah Sikh; sekarang Khalsa English School), yang dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam bahasa Inggris di Medan.
Kawasan tersebut awalnya dipanggil "Patisah", namun kemudian terjadi perubahan nama menjadi "Kampung Madras" guna mencerminkan tanah asal para warga keturunan India yang berdiam di sana. Nama "Kampung Madras" ternyata tidak populer dan sebaliknya istilah "Kampung Keling" digunakan.
Meskipun hingga tahun 1950-an kawasan ini masih dihuni oleh warga keturunan India dalam jumlah yang besar, sejak saat itu jumlah tersebut telah berkurang karena keadaan ekonomi yang sulit sehingga membuat mereka harus pindah ke kawasan lain. Kampung Keling kini bahkan lebih banyak dihuni oleh warga keturunan Tionghoa daripada India.

"Budaya Tosora"

Wisata Budaya Situs Tosora


Tosora adalah dareah bekas Kabupaten Wajo pada abad ke 17 yang dapat dii jangkau dengan menggunakan transportasi darat terletak di sekitar 16km dari KotaSengkang. Lokasi ini di kelilingi 8 buah danau kecil. Terdapat banak penn ggalan sejarah purbakalaan misalnya Makam Raja-raja Wajo, bekas gudang Ammunisi kerajaan ( geddong ) Masjid kuno yang di bangun Tahun 1921, dan Makam yang bernisan Merriam . Selain itu Terdapat juga sumur ( Gumparang, tempat prajurit-prajurit kerajaan di mandikan sebelum ke madan perang.

Minggu, 26 Agustus 2012

Keberhasilan Anggota Paskibraka 2012 KAB. WAJO


"Peringatan HUT RI Ke 67 ANGGOTA PASKIBRAKA  "MENGIBARKAN DAN MENURUNKAN" SANG SAKA MERAH PUTIH di LAPANGAN MERDEKA

   Peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke 67 tingkat Kabupaten Wajo dilaksanakan di Lapangan Merdeka Sengkang, Jumat Kemarin (17/8) berlangsung aman, tertib dan lancar serta dengan penuh hikmat, maupun dalam suasana bulan suci Ramadhan upacara tetap berjalan dengan baik dan sukses.

   Bupati Wajo HA. Burhanuddin Unru, selaku Inpektur Upacara, menyerahkan bendera pusaka kepada kelompok Pengibar Bendera (PASKIBRAKA) untuk dikibarkan, sementara detik-detik proklamasi ditandai dengan pembunyian serine selama sepuluh menit yang diawali dengan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Ketua DPRD Kabupaten Wajo HM.. Yunus Panaungi.Mendapatkan antusias yang lebih oleh masyarakat Wajo bahkan anggota pemerintahan dan Bupati Wajo.Menyatakan PASKIBRAKA 2012 "TAK ADA KESALAHAN" ucap BUPATI WAJO

   Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI tahun ini bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan, namun semangat dan kekuatan yang dimiliki oleh peserta upacara tidak kendur bahkan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo masih tetap berapi-api untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

   Bertepatan peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun ini, sejarah telah mencatatnya bahwa 67 tahun yang lalu Kemerdekaan Bangsa ini juga di Proklamirkan pada saat bulan Ramadhan bahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI kali ini jatuh tepat pada hari turunnya wahyu pertama Al-Qur’an yang bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan.

  Diharapkan PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA (PASKIBRAKA) dapat menjadi surih teladang bagi masyarakat dan para pelajar seluruh INDONESIA.

AMIN...

Pemburuan Dan Bendungan Kalola



Pemburuan Rusa
Taman pemburuan Rusa seluas 500Ha, yang berlokasi 5km dari bendungan kalola merupakan tempat representatif bagi yang gemar berpetualang. Jalan menuju tempat ini merupakan bukit yang landai dapat di tempuh dengan menggunakan mobil jepp 4 weell drife. Sepanjang perjalanan dapat menikmati pemandangan alam yang cantik, dengan pepohonan di selah-selah lembah, dan sungai-sungai kecil pendukung kehidupan satwa Rusa.

Bendungan Kalola
Kawasan wisata bendungan Kalola terletak di desa Sugi kecamatan Maniangpajo sekitar 35km dari kota Sengkang. Bendungan Kalola memiliki genaan air 21,5km dengan debit air 900m3/detik membentang di sepanjang pegunungan yang di tumbuhi pepohonan yang rindang sejuk, dan menyenangakn. Di samping dapat menyaksikan aktifitas nelayan menangkap ikan, kawasan ini juga sangat baik sebagai tempat perkemahn dan penyaluran hobby renang karena di sekitar tempat ini terdapat tempat peninapan dan fasilitas kolam renang.




"Danau Tempe Wisata Kota Sengkang"

Danau Tempe

     Danau Tempe merupakan danau yang terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Tempe, sekitar 7 km dari Kota Sengkang menuju tepi Sungai Walanae. Danau Tempe yang luasnya sekitar 13.000 hektare ini memiliki spesies ikan air tawar yang jarang ditemui di tempat lain. Hal ini karena danau tersebut terletak di atas lempengan benua Australia dan Asia.Danau ini merupakansalah satu danau tektonik di Indonesia.

Sumber air

     Danau Tempe memperoleh pasokan air dari Sungai Bila dan anak sungainya Bulu Cenrana. Selain memasok air, kedua sungai tersebut juga menyebabkan pendangkalan akibat tingginya erosi di bagian hulu.

Festival tahunan

        Setiap tanggal 23 Agustus diadakan festival laut di Danau Tempe. Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau upacara menyucikan danau yang ditandai dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang diikuti berbagai atraksi wisata yang sangat menarik. Pada hari perayaan Festival Danau Tempe ini, semua peserta upacara Maccera Tappareng memakai baju bodo (pakaian adat orang Bugis). Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba layang-layang tradisional, pemilihan anak dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pergelaran musik tradisional dan tari bissu yang dibawakan oleh waria, dan berbagai pergelaran tradisional lainnya. Namun sekarang terjadi kepunahan beberapa spesies, hal ini disebabkan relung relung yang berada di danau tempe sudah di isi oleh spesies lain akibat restoling ikan mas yang berlebihan

Arti kata kota sengkang

Arti Kata dari Kota SENGKANG


Posting kali ini gue akan berbagi tentang asal usul kota saya yaitu kota “SENGKANG”. Apa sih arti dari kata “SENGKANG” tersebut ?? Mau tahu ??
  Awalnya aku juga tidak tahu arti/asal mula Kota Sengkang, tapi sebagai kota sendiri aku harus mengetahuinya jadi aku mencari dibuku tentang sejarah kota sengkang dan mencari di dunia maya.so,asal usul dari kota “SENGKANG”. Ternyata nama asli kota sengkang tersebut berasal dari kata “SIENGKANG” yang diambil dari bahasa orang wajo yaitu bahasa BUGIS, arti dari kata “SIENGKANG” yaitu berkumpul atau berdatangannya orang-orang pada satu tempat.
           Kemudian kenapa SENGKANG bisa menjadi ibu kota kabupaten wajo ??
Mulanya ibu kota kabupaten wajo adalah TOSORA,  kemudian para ulama dan masyarakat bugis wajo sering berkumpul dan berdatangan di satu tempat, oleh karena itu tempat tersebut di beri nama “SENGKANG” yang diambil dari kata “SIENGKANG”. Kemudian SENGKANG di jadikan ibu kota kabupaten wajo karena di SENGKANG selalu ramai dan banyak orang-orang sering kesana.