·
Kebijakan Kolonial Belanda
·
Dalam masa pendudukannya atas Indonesia, pihak Belanda
menerapkan berbagai kebijakan untuk membangun pulau Jawa. Kendati demikian,
semuanya mempunyai sasaran umum yaitu bagaimana memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
dengan memanfaatkan hasil tropis yang ada pada tanah koloni mereka.
·
·
Kebijakan-kebijakan Kolonial Belanda :
·
1. Kebijakan Bidang
Ekonomi
·
a. Masa Herman
Williem Daendles
·
Menjual tanah-tanah milik Gubernemen kepada pihak
Partikelir karena kesulitan keungan akibat peperangan melawan koalisi pimpinan
Inggris.
·
b. Masa Thomas
Stamford Raffles
·
Kebijakan ekonomi liberal berdasarkan asas liberal yang
disebut Landrent System (sistem sewa tanah), ia berpendirian bahwa semua
tanah adalah milik raja yang berdaulat (Inggris - saat itu). Karena adanya
kesulitan keuangan, Raffles bertindak saperti Daendels yaitu menerapkan wajib
kerja dan mewajibkan kembali pungutan yang pernah dihapus.
·
c. Masa Pemerintahan
Hindia Belanda
·
Van Den Bosh mengusulkan kebijakan Culturstelsel (Sistem
Tanam Paksa) pada tahun 1830, kebijakan ini menadai kembalinya sistem paksaan
dan monopoli yang dijalankan pada masa VOC (Verplichte Laverantien).
Masa tanam paksa merupakan contoh klasik penindasan kaum penjajah yang
mengakibatkan penduduk menderita karena dipaksa kerja rodi dengan bayaran yang
rendah. Pada masa ini pula diberlakukannya politik pintu terbuka, yaitu
pemerintah Belanda membuka kesempatan kepada pihak swasta utnuk menanamkan
modalnya di Indonesia.
·
·
2. Kebijakan di
Bidang Politik
·
a. Masa Herman
Williem Daendles ; untuk mengimbangi besarnya ancaman Inggris di Pulau Jawa
meka diterapkan kebijakan :
·
- Merekrut banyak
orang Indonesia untuk dijadikan tentara.
·
- Membangun pabrik
senjata di Semarang dan Surabaya.
·
- Membangun jalan
raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja rodi.
·
b. Masa Thomas
Stamford Raffles
·
Membagi pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan dan tiap-tiap
Karesidenan dibentuk badan pengadilan (Landrate).
·
c. Masa Pemerintahan
Hindia Belanda
·
Memperluas pengaruh dan kekuasaannya ke seluruh wilayah
Indonesia, antara lain : Lampung, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
·
·
3. Kebijakan di
Bidang Sosial Budaya - Kesastraan
·
a. Masa Herman
Williem Daendles
·
Tidak ada kebijakan di bidang sosial budaya yang
diterapkan pada masa Herman Williem Daendles.
·
b. Masa Thomas
Stamford Raffles
·
- Memberikan bantuan
kepada para ahli pengetahuan seperti Horsfield, Craworfd, dan Mackensie untuk
menyelidiki peninggalan sejarah kuno di Indonesia.
·
- Membantu
lembaga-lembaga kebudayaan, seperti Lembaga Betawi, untuk memajukan
kebudayaannya.
·
- Menerbitkan buku History
of Java tahun 1817.
·
c. Masa Pemerintahan
Hindia Belanda
·
Tidak ada kebijakan di bidang sosial budaya yang
diterapkan pada masa ini.
·
Implikasi Kebijakan Kolonial Belanda terhadap Perubahan
Sosial Masyarakat Indonesia
Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia membawa implikasi terhadap masyarakat Indonesia.
Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia membawa implikasi terhadap masyarakat Indonesia.
·
1. Pengaruh terhadap
Kehidupan Ekonomi
·
Kemiskinan dan kemelaratan timbul dimana-mana karena
rakyat tidak memiliki kesempatan untuk mengerjakan sawah, ladang dan peternakan
mereka sendiri. Terjadinya penyimpangan pada pelaksanaan kebijakan tanam paksa,
diberbagai daerah seperti Demak, Purwodadi dan Cirebon banyak terjadi
kelaparan.
·
2. Pengaruh terhadap
Kehidupan Politik
·
Pemerintah lokal tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar
karena sering dicampuri pemerintah kolonial. Penguasa lokal tidak jarang
kehilangan sebagian atau seluruh haknya atas suatu daerah.
·
3. Pengaruh terhadap
Kehidupan Sosial
·
Pejabat lokal yang dulu sangat berkuasa hanya menjadi
pengawai pemerintah kolonial, sehingga derajat mereka seakan-akan turun di mata
rakyat. Muncul suatu kelompok masyarakat berdasarkan golongan yaitu kelompok
masyarakat Eropa (Kolonial), kelompok masyarakat bangsawan dan kelompok
masyarakat jelata.
·
4. Pengaruh terhadap
Kehidupan Budaya
·
Tradisi barat berkembang dalam masyarakat pribumi,
seperti dansa di kalangan bangsawan. Banyak tradisi kerajaan lokal yang luntur
setelah campur tangan Belanda. Adanya tradisi lokal yang berakulturasi dengan
budaya barat (Belanda), yang membentuk kebudayaan baru yang disebut kebudayaan Indies.
·
·
·
Referensi
·
Effendi, Tadjuddin Noer. 2005. Sosiologi Pembangunan ;
RPKPS dan Garis Besar Bahan Ajar. Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
·
Ricklefs, M.C., 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200
– 2004. Jakarta ; Serambi Ilmu Semesta.
·
Sztompka, Piötr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial.
Jakarta ; Prenada.
·
Tim Penyusun. Bahan Materi Kuliah Sistem Sosial dan
Politik Indoensia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
·
Situs
·
http://wikipedia.org/perubahan-sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar