Masyarakat adat Kajang AmmaToa
merupakan salah satu suku tertua yang sangat terkenal di Sulawesi
selatan. Budaya dan kehidupan sosial masyarakatnya yang unik menjadi
daya tarik bagi para wisatawan mancanegara yang membanjiri daerah ini
setiap tahunya.
Kajang terbagi menjadi dua wilayah, kajang dalam dan kajang luar.
Wilayah kajang luar merupakan wilayah yang menerima modernisasi,
sedangkan wilayah kajang dalam merupakan wilayah adat yang mempertahankan tradisi dan menolak modernisasi.
Gaya hidup yang bersandar pada petuah dan
ajaran-ajaran leluhur sebagai pandangan hidup masih dipegang teguh
sampai sekarang . Berpakaian hitam-hitam dilengkapi penutup kepala yang
juga berwarna hitam atau biasa disebut pasappu dalam bahasa setempat,
dan sarung berwarna hitam atau disebut Tope lelleng Komunitas adat yang
bisa di jumpai di kabupaten Bulukumba sekitar 190 km dari Makassar ibu
kota Sulawesi Selatan
ini di pimpin oleh seorang tetua terpilih dengan sebutan AmmaToa yang
dibantu oleh 26 pemangku adat atau disebut Galla (mentri) yang memiliki
tugas masing-masing.
Saat ini Kajang di pimpin oleh AmmaToa yang ke 22 yang bertanggung
jawab penuh menjaga adat dan tradisi bisa berjalan selaras dengan alam.
Selain itu AmmaToa juga bertindak sebagai pemimpin spiritualis
tertinggi. Kami pun sempat berbincang dengan pemimpin yang murah senyum
dan berwibawah ini, beliau menjelaskan tentang bagaimana menyelesaikan
perselisihan dan semua hal aspek kehidupan melalui musyawarah di rumah
besar. Tentu saja menggunakan bahasa Konjo melalui perantara Galla
(Mentri) yang memang bertugas menyambut dan menemani tamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar