1 Lecet
Lecet merupakan cedera tingkat 1 ( cedera ringan ) yang terjadi berupa
goresan di kulit karena benda tajam. Pada cedera ini penderita tidak
mengalami keluhan yang serius namun dapat mengganggu penampilan
seseorang. Setiap cedera yang menyebabkan lapisan kulit terluar
terkelupas, sehingga jaringan di bawahnya terpapar oleh bakteri dan
kemungkinan infeksi disebut lecet
2 Memar
Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan benda keras pada
jaringan lunak tubuh. Dari sumber lain disebutkan Memar atau lebam
adalah suatu jenis cedera pada jaringan tubuh yang menyebabkan aliran
darah dari sistem kardiovaskular mengendap pada jaringan sekitarnya, disebut hematoma, dan tidak disertai robeknya lapisan kulit.
Memar ditimbulkan oleh trauma seperti tumbukan benda tumpul dan
menimbulkan rasa sakit walaupun pada umumnya tidak berbahaya. Endapan
sel darah pada jaringan kemudian mengalami fagositosis dan didaurulang oleh makrofaga. Warna biru atau ungu yang terdapat pada memar merupakan hasil reaksi konversi dari hemoglobin menjadi bilirubin. Lebih lanjut bilirubin akan dikonversi menjadi hemosiderin yang berwarna kecokelatan
3 Kram
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kram otot ini seperti
pada saat otot mengalami kelelahan dan secara tiba-tiba meregang, maka
otot tersebut ( dengan terpaksa ) akan meregang secara penuh dan ini
dapat mengakibatkan kram.
Kram juga dapat disebabkan karena adanya ketidaksempurnaan biomekanik tubuh karena adanya malalignment
( ketidaksejajaran ) dari bagian kaki bawah atau keadaan otot yang
terlalu kencang. Kekurangan beberapa jenis mineral tertentu ( seperti zat sodium, potassium, kalsium, zat besi dan posphor ) yang dibutuhkan oleh tubuh juga dapat mempengaruhi terjadinya kram otot.
Pada beberapa kasus kram otot yang terjadi dapat juga disebabkan karena
terbatasnya suplai darah yang tersedia pada otot tersebut, sehingga
menyebabkan terjadinya kram otot pada saat melakukan kegiatan
4 Strain dan sprain
Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (
impact ) atau tidak langsung ( overloading ). Pada cedera strain rasa
sakit adalah nyeri yang menusuk pada saat terjadi cedera, terlebih jika
otot berkontraksi.
Strain ringan ditandai dengan kontraksi otot terhambat karena nyeri dan teraba pada bagian otot yang mengaku. Strain
total didiagnosa sebagai otot tidak bisa berkontraksi dan terbentuk
benjolan. Cidera strain membuat daerah sekitar cedera memar dan
membengkak.
Setelah 24 jam, pada bagian memar terjadi perubahan warna, ada tanda - tanda perdarahan pada otot yang sobek, dan otot mengalami kekejangan.
Sedang cedera sprain adalah cedera pada ligamen di sekitar
persendian tulang yang dibentuk oleh permukaan tulang rawan sendi yang
membungkus tulang - tulang yang berdampingan.
Kerusakan serat ligamen sering dibarengi oleh pendarahan yang
menyebar di sekeliling jaringan dan terlihat sebagai memar. Sebagai
penyebabnya adalah persendian tulang dipaksa melakukan suatu gerak yang
melebihi jelajah sendi atau range of movement normalnya.
Trauma langsung ke persendian tulang, yang menyebabkan persendian
bergeser ke posisi persendian yang tidak dapat bergerak. Dalam buku
lain juga disebutkan sprain adalah cedera yang menimbulkan nyeri, yang
disebabkan oleh kerusakan pada ligamen yaitu jaringan ikat fibrosa yang keras dan elastik, yang membungkus sendi
5 Fraktur
Terdapat beberapa pengertian mengenai frakture, sebagaimana yang
dikemukakan para ahli melalui berbagai literatur. , frakture adalah
rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang, sedangkan menurut Boenges,
fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang.
Back dan Marassarin berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya
kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang
berlebihan.
Lewis ( 2000 ) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh namun mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan.
Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:
Fraktur akibat peristiwa trauma. Sebagian fraktur disebabkan
oleh kekuatan yang tiba - tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan,
penghancuran, perubahan, pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan
kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan
jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya
menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan
biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif
disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.
Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau tekanan. Retak dapat
terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat
tekanan berulang - ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada
tibia, fibula atau metatarsal terutama pada atlet, penari atau calon
tentara yang berjalan baris - berbaris dalam jarak jauh.
Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang. Fraktur dapat
terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak ( misalnya
oleh tumor ) atau tulang - tulang tersebut sangat rapuh
6 Blister ( Lepuhan )
Lepuhan adalah kumpulan cairan yang terletak diantara lapisan terluar
kulit yang disebabkan oleh gesekan, tekanan dan panas. Kombinasi yang
terdiri dari tiga macam mikrotrauma fisik tersebut menyebabkan
terjadinya pemisahan lapisan kulit ( dermis dan epidermis ) dan resultan
cairan yang meradang, menggelembung pada lapisan terluar kulit yang
mengakibatkan cairan isi lepuhan dengan lapisan terluar kulit, membentuk
kulit lepuhan.
Lepuhan sering terjadi saat atlet memulai aktifitas baru atau
meningkatkan porsi suatu aktifitas. Sepatu baru dan perubahan lantai
arena menyebabkan timbulnya lepuhan. Kondisi kelembaban atau panas juga
mempengaruhi munculnya lepuhan. Mereka yang berkulit sehat lebih mudah
terkena lepuhan
7 Sunburn
Pada hari - hari yang berkabutpun, anda kemungkinan masih bisa tersengat
sinar Matahari, karena sinar matahari ini dapat dipantulkan baik
melalui mendung ( awan ), bangunan - bangunan, pepohonan dan bahkan
memantul lewat media tanah ( permukaan aspal ).
Sengatan sinar Matahari harus kita antisipasi sedini mungkin
meskipun kulit belum memberikan gejala - gejala rasa sakit seperti
terbakar. Rasa sakit karena tersengat sinar Matahari tersebut disebabkan
oleh adanya keterlambatan pelepasan bahan - bahan kimia tertentu yang
disebut prostaglandins oleh sel - sel yang rusak
8 Nyeri pinggang bagian bawah ( Low Back Pain )
Low back pain atau nyeri pinggang bawah adalah suatu kondisi dimana penderita merasa nyeri dibelakang pinggang bagian bawah. Cedera pada pinggang bawah sering terjadi disebabkan karena kelelahan dan kurangnya pemanasan sebelum melakukan aktifitas.
Cedera ini dipicu oleh tidak seimbangnya kekuatan otot punggung dan otot perut dimana pada umumnya otot perut jauh lebih dominan sehingga pada saat gerakan tertentu otot punggung bagian bawah ini mengalami cedera.
Cedera ini juga bisa disebabkan karena kesalahan posisi. Kesalahan
posisi dalam aktivitas, akan membuat otot tertahan dalam satu posisi.
Selain itu, pada Pendaki gunung cedera ini bisa terjadi karena
kesalahan dalam pengaturan berat beban yang dibawa atau karena posisi
tas yang salah yang menyebabkan beban tertumpu di pinggang atau punggung
bagian bawah dan bukan di pundak atau bahu
9 Hypothermia
Hipotermia adalah
penurunan suhu tubuh ( kedingingan ) dari suhu normal, dan apabila
kalau tidak cepat mengatasi situasi tersebut di gunung bisa berakibat
fatal. Biasanya suhu tubuh kita normal dan tetap pada suhu kurang lebih
37,5 derajat celsius. Kalau panas, tubuh kita akan mengeluarkan keringat
untuk mengurangi panas tersebut dan kalau dingin kita menggigil untuk
memanaskan tubuh.
"Kita pasti perlu namanya nyawa untuk tetap hidup.Maka itu hidup juga membutuhkan pengetahuan dan informasi agar hidup kita lebih bewarna"
Senin, 08 April 2013
Pertolongan Pertama Gunung Hutan
Pemberian Pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Medis Dasar: Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
Tujuan Pertolongan Pertama
- Menyelamatkan jiwa penderita
- Mencegah cacat
- Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan
Cedera
Cedera
yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat
suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka.
Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta
berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera
yang terjadi. Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau
pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal
dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah
perdarahan, kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan
penyebab dan beratnya cedera yang terjadi
Klasifikasi luka :
- Luka Terbuka: Cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit
- Luka Tertutup: Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya jaringan kulit
a. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
-
Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
-
Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
-
Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
b. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah
cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal,
korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu
dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka
yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya
menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya
kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan
lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan
dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang
ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat
membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
-
Pendarahan.
Pendarahan
yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5
menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan
tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan
dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut
menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban
ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah
sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari
bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban
yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam
paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita
sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban
tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis
dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan
tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila
korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta
tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah
supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai
saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah
dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke
sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa
pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.
Penutup Luka
Penutup
luka adalah bahan yang diletakan tepat di atas luka. Bahan yang dipakai
sebaiknya berdaya serap baik dan cukup besar untuk menutup seluruh
pemukaan luka, seperti kasa steril. Dalam keadaan darurat semua bahan
yang relatif bersih dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka.Jangan
memakai bahan yang mudah melekat di luka misalnya kapas, tisu dan
lain-lainya. Penutup luka ada yang mengandung obat, bacalah aturan pakai
terlebih dahulu bila akan menggunakan bahan ini.
FUNGSI PENUTUP LUKA :
- Membantu mengendalikan perdarahan
- Mencegah kontaminasi lebih lanjut
- Mempercepat penyembuhan
- Mengurangi nyeri.
Langganan:
Postingan (Atom)